Rakan Alam Maya

July 21, 2009

Ikhlas

Sumber: ICMI (Aziz Hamid)

Dikisahkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, bahwa ketika Allah menciptakan bumi, planet kita ini bergetar, lalu Allah menciptakan gunung dengan kekuatan yang diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat akhirnya kagum akan penciptaan gunung tersebut.

Malaikat bertanya, ''Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada gunung?'' Allah menjawab, ''Ada, yaitu besi.'' Malaikat bertanya lagi, ''Ya Allah adakah yang lebih kuat dari besi?'' Allah menjawab, ''Ada, yaitu api, besi dapat meleleh kalau dipanaskan.'' Para malaikat bertanya lagi, ''Adakah yang lebih kuat daripada api?'' Allah menjawab, ''Ada, yaitu air, api akan padam kalau disiram air.'' Malaikat bertanya lagi, ''Ya Allah adakah penciptaan Engkau yang lebih hebat daripada air?'' Allah menjawab, ''Ada, yaitu angin, angin dapat membawa awan dalam perjalanan yang amat jauh, bahkan badai juga dapat menyebabkan ombak besar yang mampu merobohkan rumah-rumah di pantai.'' Para malaikat bertanya lagi, ''Ya Allah adakah yang lebih kuat dari semua ini?''

Allah menjawab, ''Ada yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah, tangan kanannya memberi sedangkan tangan kirinya tidak mengetahui.'' Ikhlas dalam bersedekah tanpa pamer dan dipuji ternyata lebih dahsyat daripada gunung, besi, air, dan angin. Empat komponen itu adalah vital bagi bumi. Dan, sebuah tatanan masyarakat akan kokoh dan maju jika setiap elemen masyarakat mempunyai rasa ikhlas yang kuatnya melebihi keempat elemen di atas.

Walau seseorang berbuat amal kebajikan hingga seluruh tenaga dan pikiran terkuras, namun kalau tidak diiringi dengan hati yang tulus dan niat yang ikhlas, maka perbuatannya akan sia-sia belaka di mata Allah. Ibadah yang tidak ikhlas akan membawa pelakunya ke jurang neraka, karena didasarkan rasa riya (berpamrih) atau alasan selain karena Allah.

Orang yang ikhlas dengan sendirinya akan bermanfaat bagi lingkungannya. Ia selalu memberi tanpa meminta balasan. Ia mengulurkan bantuan tanpa diminta. Bahkan, perbuatan tidak menyenangkan hatinya pun ia balas dengan senyuman dan sapaan mulia.

Sifat ikhlas inilah yang akan memacu dan memicu lahirnya generasi unggulan yang siap bersaing di tatanan dunia global. Karena, hanya pribadi yang ikhlaslah yang sebenarnya paling berhak untuk mendapatkan tanda jasa dan penghargaan dari masyarakat, tanpa dia meminta atau mengharapkan. Wallahu a'lam.

(Kholil Misbach )